- BeTha -

Minggu, 18 Maret 2012

Fasilitas Sanitasi Guna Pengelolaan Air dan Kesehatan Masyarakat

Air merupakan materi penting yang dibutuhkan oleh makhluk hidup di Bumi. Keberadaannya di bumi mencapai 71% dari luas seluruh bumi. Sebagian besar berada di laut dengan kadar garam yang cukup tinggi. Sebagaian lagi dalam bentuk lapisan-lapisan es yang berada di puncak gunung sampai kutub dan sebagian kecil sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es.
Air dikatakan sangat penting bagi semua makhluk hidup karena air memiliki kegunaan. Kegunaan ini muncul ketika air dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan, baik untuk metabolisme tubuh maupun untuk kebutuhan eksterdnal yang mendukung kelangsungan hidup manusia. Air yang dibutuhkan ini adalah air bersih yang belum tercampur dengan bahan pencemar dan tidak berbahaya. Apabila air tidak dijaga dan tidak dikelola dengan baik, maka keberadaannya pun justu menyebabkan masalah yang tidak hanya melibatkan masyarakat, tetapi pemerintah juga masyarakat luar negeri. Sebabnya adalah air bersih juga menentukan tingkat kesejahteraan manusia bersama keseimbangan alam yang menopangnya.
Sudah menjadi pembicaraan yang sangat luas dan umum bahwa air bersihkini menjadi sebuah barang langka yang nilai ekonominya sangat tinggi. Hal ini dapat terjadi karena sebagian besar air yang dibutuhkan manusia dengan kandungan mineral yang cukup, bersih dan sehat tidak tersedia sesuai kebutuhan manusia. Sesuai dengan siklus air yang berlangsung dari kondensadsi, presipitasi, infiltrasi/perkolasi, run off sampai pada akhirnya air permukaan dan air bawah tanah digunakan oleh manusia, namun apabila selama siklus tersebut air mengalami pencemaran, ia tidak akan dapat dimanfaatkan oleh manusia secara maksimal. Oleh sebab itu, perlu adanya pengelolaan air bersih supaya masyarakat yang memanfaatkannya sehat dan mendapat keuntungan maksimal sesuai kebutuhannya.
Salah satu cara pengelolaan air bersih adalah membuat fasilitas sanitasi, yaitu mebuat media guna membantu manusia untuk berperilaku secara sengaja dalam pembudayaan hidup bersih, dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia, dalam hal ini berkaitan dengan keberadaan air bersih. Upaya untuk mewujudkan air bersih tanpa pencemaran ini dapat dilakukan dengan pembuatan bak mandi, praktek kebersihan mandi dan pengolahan secara baik dan benar pada bahan buangan, seperti limbah pabrik, bahan buangan cucian/mandi, dan bahan buangan pertanian.
Secara sederhana, masyarakat dapat membuat sanitasi keluarga seperti WC yang bersih dan tempat penampungan sampah yang jauh dari bak air supaya tidak mengurangi kualitas air. Selain itu, masyarakat dapat mengusahakan dana secara bersama-sama untuk membuat sanitasi umum, misalnya membuat pipa-pipa air guna mendistribusikan air bersih kepada setiap rumah warga supaya kebutuhan air bersih tercukupi. Di samping itu, sebagai langkah pencegahan pencemaran air maka masyarakat harus bisa menghindarkan diri dari bahan polutan yang dapat merusak kualitas air dengan cra mengganti bahan-bahan pemuas kebutuhan yang ramah lingkungan.
Pencemaran air yang membawa dampak cukup besar adalah adanya limbah dari pabrik yang mengandung bahan kimia berbahaya. Seperti yang pernah terjadi di Jepang, bahwa adanya limbah pabrik yang mengandung raksa membuat masyarakatnya menderita penyakit minamata. Jika hal ini tidak segera ditangani, maka tidak mustahil bahwa di Indonesia akan terjadi bencana serupa. Dibangunnya bak stabilitator dan instalasi pengolahan limbah, baik libah cair maupun limbah padat.



Ada pun beberapa cara lain guna mengelola air, diantaranya sebagai berikut :
1. Pilihan-pilihan yang lebih baik dalam proses industri.
Kemungkinan untuk penghematan yang sangat besar dengan memerintahkan industri untuk menggunakan proses yang hemat air dan memanfaatkan daur ulang telah dikemukakan di depan. Pengawasan yang lebih ketat terhadap penyedotan air oleh industri (termasuk membebani industri dengan biaya yang realistis untuk penggunaan sumber-sumber daya ini) juga menghindari timbulnya masalah seperti yang dilaporkan ini: dihadapkan pada undang-undang yang mengharuskan limbah untuk mengandung lebih sedikit kosentrasi pencemar tertentu, industri-industri menemukan cara untuk menghemat dengan cara menambahkan air bersih pada limbah mereka supaya lebih encer dan bukannya berusaha untuk mengurangi jumlah kandungan pencemar.
2. Konservasi.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk berjaga-jaga dan membudidayakan air bersih supaya tidak terkontaminasi polutan baik padat maupun cair. Akar dari kegiatan konservasi adalah mengubah sikap perilaku seluruh manusia supaya tidak mensia-siakan air dan menjaga kualitasnya.
3. Teknologi Pengolahan Air.
Sekarang ada kecenderungan ke arah penggunaan teknologi yang jauh lebih sederhana dan bukannya penggunaan sistem penyaringan rumit yang menggunakan berbagai bahan filter dan kontrol otomatis. Sebagai contoh adalah filter "laju menurun" (declining rate). Dalam filter itu air yang masuk dibagi merata di antara filter-filter dan tiap filter dicuci pada saat air di dalamnya mulai menggenang yang menandakan adanya sumbatan karena pasir atau bahan-bahan filter lainnya. Cara sederhana lainnya ialah dengan menggunakan `pasir lambat' (slow sand) yang awalnya diperkenalkan satu abad yang lalu di Eropa. Filter ini memiliki tingkat penyaringan yang rendah, tapi hampir tanpa bagian-bagian yang bergerak. Penjernihan biologisnya terjadi pada lapisan material yang terperangkap pada permukaan pasir. Dan ini dibersihkan kalau material itu mulai menyumbat filter.
4. Standar Pasokan Air.
Tata cara di banyak negara berkembang diwarisi dari administrasi pemerintah kolonial sebelumnya. Walaupun secara teknis bagus, aturan ini cenderung terasa berlebihan karena awalnya dirancang untuk diterapkan pada kondisi yang berbeda. Peninjauan kritis tentang standar yang ada sekarang akan menunjukkan bahwa lebih banyak lagi orang yang bisa dilayani dengan anggaran yang secara keseluruhan sama. Oleh sebab itu, Indonesia membuat PDAM dan beberapa peraturan/undang-undang yang berkaitan dengan air untuk melaksanakan langkah pengelolaan air supaya dalam pemasokan air dapat dilakukan secara baik dan benar.
5. Peranan Masyarakat.
Tanpa adanya dukungan dari masyarakat, pengelolaan air bersih tidak akan berhasil karena bagaimanapun juga air bersih erat hubungannya dengan kelangsungan manusia dalam suatu masyarakat.

Seperti yang terjadi di Kalisusu, masyarakatnya mengusahakan pipa air untuk kebutuhan air bersih dengan dana bersama dan bantuan baik oleh pemerintah maupun swasta. Selain itu, perbaikan sanitasi sehat juga dilakukan supaya kesehatan masyarakat terjaga. Sebelumnya daerah yang menjadi bagian dari Sulawesi Tengah ini memiliki penduduk yang kurang sehat, yaitu dengan tanda-tanda masyarakat Kulisusu sudah terbiasa dengan penyakit diare, infeksi kulit maupun infeksi saluran pernafasan. Setiap musim hujan, kasus penyakit-penyakit tersebut meningkat dua kali lipat dari biasanya. Oleh sebab itu, usaha-usaha masyarakat dan semua pihak sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, yang dapat dimulai dengan menjaga kebersihan air dsan bahan penyusunnya.
Pengelolaan air ini perlu dilakukan demi kesejahteraan manusia dan keseimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan manusia. Apabila air tidak diperhatikan, maka dampaknya akan sangat signifikan terhadap kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Selain mengganggu kesehatan, siklus dan proses alam juga akan terganggu. Oleh sebab itu, sebagai manusia yang diberi amanah dari Tuhan yang maha kuasa atas seluruh isi di bumi, sebaiknya menyadari bahwa hak dan kewajiban atas alam harus terpenuhi secara seimbang. Apabila ada pemanfaatan air, harus ada pengelolaan supaya kelangsungan hidup tidak terganggu dan lingkungan tetap lestari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar