- BeTha -

Rabu, 22 Februari 2012

litosfer dan pedosfer (bag.2)

TENAGA EKSOGEN
Tenaga eksogen merupakan tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar. Beberapa macam proses tenaga eksogen ditunjukkan melalui:
a. pelapukan
b. Erosi
c. Gerakan tanah/batuan
d. Pengendapan/sedimentasi

1. Pelapukan
Pelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam air. Proses pelapukan dapat dikatakan sebagai proses penghancuran massa batuan melalui media penghancuran, berupa:
• Sinar matahari
• Air
• Gletser
• reaksi kimiawi
• kegiatan makhluk hidup (organisme)
Menurut proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:
a) Pelapukan fisik /mekanik.
Pelapukan mekanik (fisik) adalah proses pengkikisan dan penghancuran bongkahan batu jadi bongkahan yang lebih kecil,tetapi tidak mengubah unsur kimianya. Proses ini disebabkan oleh sinar matahari, perubahan suhu tiba-tiba, dan pembekuan air pada celah batu. Penyebab terjadinya pelapukan mekanik yaitu:
 Adanya perbedaan temperatur yang tinggi. Peristiwa ini terutama terjadi di daerah yang beriklim kontinental atau beriklim Gurun di daerah gurun temperatur pada siang hari dapat mencapai 50 Celcius. Pada siang hari bersuhu tinggi atau panas. Batuan menjadi mengembang, pada malam hari saat udara menjadi dingin, batuan mengerut. Apabila hal itu terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan batuan pecah atau retak-retak. Adapun pembekuan air di dalam batuan. Jika air membeku maka volumenya akan mengembang. Pengembangan ini menimbulkan tekanan, karena tekanan ini batubatuan menjadi rusak atau pecah pecah. Pelapukan ini terjadi di daerah yang beriklim sedang dengan pembekuan hebat.
 Berubahnya air garam menjadi kristal. Jika air tanah mengandung garam, maka pada siang hari airnya menguapdan garam akan mengkristal. Kristal garam garam ini tajam sekali dan dapat merusak batuan pegunungan di sekitarnya, terutama batuan karang di daerah pantai.
b) Pelapukan organik
Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan danmanusia, binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga. Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibuat oleh binatang. Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuh tumbuhan ini dapat bersifat mekanik atau kimiawi. Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak tanah disekitarnya. Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan oleh akarakar serat makanan menghisap garam makanan. Zat asam ini merusak batuan sehingga garam-garaman mudah diserap oleh akar. Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan.
c) Pelapukan kimiawi
Pada pelapukan ini batu batuan mengalami perubahan kimiawi yang umumnya berupa pengelupasan. Pelapukan kimiawi tampak jelas terjadi pada pegunungan kapur (Karst). Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air dan suhu yang tinggi. Air yang banyak mengandung CO2 (Zat asam arang) dapat dengan mudah melarutkan batu kapur (CACO2). Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst. Di Indonesia pelapukan yang banyak terjadi adalah pelapukan kimiawi. Hal ini karena di Indonasia banyak turun hujan. Air hujan inilah yang memudahkan terjadinya pelapukan kimiawi.

2. Erosi
Erosi adalah pengkikisan oleh media yang bergerak, seperti air sungai, angin, gelombang laut, atau gletser.

• BERDASARKAN BENTUK EROSI
 Erosi percik (splash erosion)
 Erosi lembar (sheet erosion)
 Erosi alur (rill erosion)
 Erosi parit (gully erosion)
 Erosi sungai (stream erosion)
• BERDASARKAN MEDIA:
 Erosi aliran permukaan (run-off)
 Erosi angin (deflasi)
 Erosi gletser (erosi glasial)
 Erosi air laut (abrasi)

• DAMPAK EROSI:
 Rusaknya/turunnya produktivitas pertanian,
 Timbulnya sedimentasi (memperpendek umur waduk, saluran irigasi, pelabuhan)
 Penurunan kualitas air permukaan.
 Akumulasi bahan yang bersifat racun.
 Peningkatan kesuburan tanah di zone pengendapan.

• FAKTOR-FAKTOR EROSI
 IKLIM ( Curah hujan dan Temperatur)
 TOPOGRAFI (Kemiringan dan Panjang Lereng)
 VEGETASI (Kerapatan vegetasi dan ketinggian tajuk pohon)
 TANAH (Tekstur dan Struktur tanah)
 AKTIVITAS MANUSIA (Praktek Konservasi)

3. Gerakan Tanah
GERAKAN TANAH adalah suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya masa tanah dan batuan ke tempat/ daerah yaang lebih rendah. Gerakan massa tanah/batuan ini terjadi pada lereng-lereng yang hambat geser tanah/batuannya lebih kecil dari berat massanya.
Beberapa macam gerakan tanah:
a. Gerakan lambat
Gerakan massa tanah/batuan yang umumnya sangat lambat sehingga tidak teramati kecuali dalam waktu yang lama. Jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir tidak dapat dikenali. Gerakan ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke bawah.
b. Gerakan cepat
Aliran cepat atau rapid flowage adalah gerakan massa tanah atau batuan yang kandungan airnya bertambah sehingga gerakannya lebih cepat.
c. Longsoran (landslide)
Adalah perpindahan massa tanah atau batuan atau keduannya yang relatif kering dan teramati. Landslide adalah salah satu bencana kebumian yang cukup sering terjadi di Indonesia, terutama selama musim hujan di kawasan perbukitan dan pegunungan.
d. Amblesan (subsidence)
gerakan ke bawah secara tegak lurus yang menyangkut material permukaan tanah atau batuan tanpa gerakan mendatar dan tidak ada sisi bebas. Ada pula yang mengartikan bahwa, penurunan muka tanah (land subsidence) merupakan suatu proses gerakan penurunan muka tanah yang didasarkan atas suatu datum tertentu (kerangka referensi geodesi) dimana terdapat berbagai macam variabel penyebabnya (Marfai, 2006).

FAKTOR :
• TOPOGRAFI/LERENG
• KEADAAN TANAH/BATUAN
• KEAIRAN
• KESERINGAN GEMPA
• PENGGUNAAN LAHAN
• AKTIVITAS MANUSIA

4. SEDIMENTASI
Sedimentasi merupakan proses kelanjutan dari erosi. Sedimentasi terjadi apabila daya angkut lebih kecil dibandingkan gaya gesek. Sedimentasi biasanya terjadi pada topografi datar dan berada di wilayah hilir suatu DAS. Sedimentasi akan membentuk tanah yang mempunyai kesuburan lebih tinggi dari daerah sekitarnya.
• Bedasarkan tempat pengendapan:
- Fluvial
- Terestris
- Limnis
- Marin
- Glasial
• Berdasarkan media:
- Akuatis
- Aeolis
- Marin
- glasial

PEDOSFER
Pedosfer atau lapisan tanah terdapat pada litosfer (lapisan paling luar bumi). Proses pembentukan tanah beserta faktor-faktor pembentuknya, klasifikasi tanah, survei tanah dan cara pengamatan tanah disebut dengan ilmu Pedologi
Perbedaan tanah dengan lahan adalah terletak pada ‘ruang’ yang ditunjukkan melalui satuannya. Jika lahan, maka ia memiliki satuan lahan yang berisi kesatuan ruang, seperti curah hujan, jenis batuan, jenis tanah dan lain sebagainya. Jika tanah, yang dibicarakan adalah ciri-ciri tanah tersebut beserta horisonnya.
Horison tanah:


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN TANAH:
1. Iklim
2. Bahan induk
3. Topografi
4. Organisme
5. Waktu
KOMPOSISI TANAH :
 Bahan Mineral
Bahan mineral dalam tanah berasal dari pelapukan batu-batuan.
 BahanOrganik
Bahan organik dalam'tanah berasal dari sisa-sisa tanaman yang mengalami pelapukan, dan umumnyaditemukan di permnkaan tanah.
 Udara
 Air
UNTUK MENENTUKAN JENIS TANAH, DAPAT DIKETAHUI MELALUI CIRI DAN KARAKTERISTIKNYA, sebagai berikut:
• Tekstur tanah
• Struktur tanah
• Konsistensi
• Lengas tanah
• Udara
• Warna
• Suhu
• Permeabilitas
• Porositas
• Drainase
• Sifat kimia tanah
• Sifat biologi tanah

DEGRADASI LAHAN:
• Erosi dan mass movement
• Penggundulan hutan
• Polusi (air, udara, tanah)
• Kebakaran hutan
• Eksploitasi tambang

Jumat, 10 Februari 2012

SOAL LATIHAN mapel GEOGRAFI untuk KELAS X "Litosfer"

Jawablah dengan tepat pernyataan di bawah ini dengan jawaban B jika pernyataan benar, dan S jika pernyataan salah. Semoga berhasil.Tebal
1. Litosfer adalah lapisan yang terdiri dari lapisan SiAl dan lapisan SiMa. (__)
2. Batuan beku memiliki ciri yang umum, yaitu kristalisasi, seperti yang terjadi pada batuan granit, diorit, peridotit dan gabro. (__)
3. Batuan marmer, batuan konglomerat dan batuan breksi adalah contoh batuan sedimen. (__)
4. Dalam pembentukan batuan metamorf melalui proses erosi, sementasi dan litifikasi. (__)
5. Jawa merupakan pulau dengan kandugan batu basalt. (__)
6. Tenaga dari dalam bumi yang bersifat membangun disebut tenaga eksogen (__)
7. Lakolit adalah salah satu bentuk dari batuan beku dalam yang berbentuk cembung. (__)
8. Gempa tektonik di Lembang, Jawa Barat mengakibatkan adanya patahan. Graben merupakan daerah yang terangkat akibat gempa tektonik tersebut. (__)
9. Gunungapi di Jawa yang sangat terkenal dengan ciri khas “Wedus Gembel” bernama Gunung Merapi. Gunungapi ini memiliki ciri: erupsi secara eksplosif&efusif, tekanan gas rendah, lava kental dan dapur magma sangat dalam (__)
10. Gunung Lawu adalah gunung mati atau gunung yang sudah tidak beraktivitas lagi (__)
11. Patahan terjadi pada jenis batuan beku (__)
12. Aktivitas keluarnya magma melalui retakan panjang yang membentuk deretan gunungapi disebut dengan ekstrusi sentral. (__)
13. Erupsi dapat bersifat 2 macam, yaitu efusif, eksplosif atau efusif-eksplosif. (__)
14. Tanda-tanda gunungpi akan meletus adalah keluarnya mataair panas. (__)
15. Gempa terban disebut juga gempa runtuhan akibat adanya longsoran massa batuan, gua dan amblesan. (__)
16. Seismograf adalah alat pendeteksi gempa (__)
17. Lipatan disebut juga dengan fault, patahan disebut juga dengan fold, pelengkungan disebut warp dan retakan disebut juga dengan joint. (__)
18. Episentrum adalah pusat gempa bumi yang terletak di permukaan bumi. (__)
19. Jika di plato Dieng terbentuk akibat pengangkatan dataran rendah secara perlahan-lahan, maka dapat dikatakan wilayah tersebut mengalami epirogenesa positif. (__)
20. Terimakasih sudah mengerjakan tugas dengan baik, pertanyaan bonus dan terakhir : negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang “Bhineka Tunggal Ikka”. (__)

Kamis, 02 Februari 2012

litosfer dan pedosfer (bag.1)

Litosfer atau lapisan kerak bumi adalah lapisan terluar bumi yang padat dan terdiri dari batuan. Pengertian tersebut diambil dari kata lithos (batuan) dan sphera (lapisan). Lapisan ini memiliki 2 bagian, yaitu:
1. Lapisan SiAl
Lapisan ini juga sering disebut dengan kerak benua, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Merupakan kerak bumi yang tersusun atas unsur-unsur silisium dan alumunium (SiAl).
- Berat jenis kerak benua < berat jenis kerak samudra
- Tebal kerak benua > kerak samudra
- Batuan penyusun bersifat asam (granitis)
2. Lapisan SiMa
Lapisan ini disebut dengan kerak samudra. Yang memiliki ciri-ciri, di bawah ini:
- Merupakan kerak bumi yang tersusun atas unsur-unsur silium dan magnesium (SiMa)
- Berat jenus kerak samudra > berat jenis kerak benua
- Tebal kerak samudra < tebal kerak benua
- Batuan penyusun bersifat basa (basaltis)
Litosfer merupakan lapisan batuan kulit bumi mengikuti bentuk bumi yang elipsoid dengan ketebalan kurang lebih 1.200 Km. Tebal kulit bumi tidak merata hal ini dikarenakan kulit bumi di bagian benua/dataran lebih tebal dari pada di bawah samudera.
A. BATUAN PENYUSUN KERAK BUMI
1. Batuan Beku (Igneous Rock)
Batuan beku adalah batuan yang berasal dari magma yangmengalami
pembekuan. Berdasarkan tempat pembekuannya, batuan beku dapat
digolongkan menjadi tiga, yaitu:
a. Batuan beku dalam yaitu batuan yang membeku di dalam
dapur magma dengan proses yang sangat lambat sehi-
ngga tubuh batuan terdiri dari kristal-kristal penuh.
Contoh: batuan granit, batuan gabro, dan peridotit.
b. Batuan beku gang yaitu batuan yang membeku di antara celah-celah lapisan kulit bumi. Contoh: granit porfir.
c. Batuan beku luar yakni batuan yang membeku di luar
kulit bumi, terjadi ketika gunung api meletus mengeluar-
kan lelehan magma. Contoh: Batu apung
Sedangkan batuan beku berdasarkan genesis (asal mula), dibedakan menjadi:
a. Batuan Ekstrusi
batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung dipermukaan bumi
b. Batuan Intrusi
batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung dibawah permukaan bumi. Batuan beku intrusi dapat berbentuk: Concordant atau Discordant

2. Batuan Metamorf
Batuan metamorf adalah batuan beku, batuan sedimen atau batuan metamorf yang berubah bentuk dan sifatnya karena adanya peningkatan suhu dan tekanan di dalam kerak bumi (bermetamorfosis). Batuan metamorf dibagi menjadi 4, yaitu:
a. Metamorf kontak/termal
disebabkan oleh perubahan batuan karena pengaruh suhu tinggi. Misalnya marmer yang berasal dari batu kapur, antrasit yang berasal dari batu bara.
b. Metamorf Dinamo/Kinetis
disebabkan oleh tekanan tinggi dari beban berat di sekitarnya akibat tenaga endogen. Sehingga butir mineral menjadi pipih/mengkristal kembali. Misalnya : batu pasir dan pasir yang memadat.
c. Metamorf kataklasitik/dinamik/dislokasi
disebabkan oleh tekanan dan suhu yang sangat tinggi.
Terjadi kalau ada pelipatan dan pergeseran saat terjadi pembentukan pegunungan. Misalnya : batu asbak, schist, dan shale.
d. Metamorf pneumatolitis kontak
disebabkan oleh pengaruh gas-gas dari magma. Contoh: kuarsa yang terpengaruh gas borium menjadi turmalin (sejenis permata), kuarsa terpengaruh gas fluorium menjadi topas (permata berwarna kuning)

3. Batuan Sedimen (sedimentary rock)
Batuan Sedimen merupakan batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil rombakan batuan yang sudah ada yang mengalami pembatuan. Batuan sedimen dapat dibagi menjadi 2 berdasarkan asalnya:
a. Batuan sedimen klastik (hancuran batuan yang tertransport)
b. Batuan sedimen non klastik (hancuran batuan yang tidak tertransport)
Berdasarkan tenaga pengangkut, dibedakan menjadi:
a. Diendapkan oleh angin (udara) : batuan sedimen aeris/aeolis
b. Diendapkan oleh gletser : batuan sedimen glasial
c. Diendapkan oleh air : batuan sedimen aquatis
d. Diendapkan oleh laut : batuan sedimen marine
Berdasarkan cara pengendapan, yaitu:
a. Batuan sedimen mekanis (batu pasiran)
b. Batuan sedimen kimiawi (batu kapur)
c. Batuan sedimen organik (terumbu karang)
Berdasarkan tempat pengendapannya, adalah:
a. Batuan sedimen teristris (darat)
b. Batuan sedimen marine (laut)
c. Batuan sedimen limnis (danau)
d. Batuan sedimen fluvial (sungai)
e. Batuan sedimen glasial (es)
Contoh batuan sedimen: breksi, konglomerat, batu pasir, batu lempung, batu gamping, dll

B. SIKLUS BATUAN

Siklus batuan menggambarkan seluruh proses yang dengannya batuan dibentuk, dimodifikasi, ditransportasikan, mengalami dekomposisi, dan dibentuk kembali sebagai hasil dari proses internal dan eksternal Bumi. Siklus batuan ini berjalan secara kontinyu dan tidak pernah berakhir. Siklus ini adalah fenomena yang terjadi di kerak bumi (litosfer) yang berinteraksi dengan atmosfer, hidrosfer, dan biosfer dan digerakkan oleh energi panas internal Bumi dan energi panas yang datang dari Matahari.
Batuan berawal dari magma yang mengalami pembekuan baik melalui intrusi maupun ekstrusi. Kemudian magma yang membeku tersebut menjadi batuan beku akibat adanya kristalisasi. Oleh karena tenaga dari luar bumi, seperti erosi dan transportasi, mengakibatkan batuan beku yang rusak/hancur mengalami perombakan. Akumulasi material sedimentasi kemudian tersementasi yang menyatukan material-material sedimentasi sehingga berubah menjadi batuan sedimen. Rangkaian proses pembentukan batuan sedimen ini disebut dengan litifikasi. Setelah itu,karena adanya suhu yang tinggi,tekanan besar,dan waktu yang lama,maka batuan yang beku serta batuan sedimen tersebut berubah menjadi batuan Metamorf. Dan seterusnya hingga kembali pada magma.
C. TENAGA ENDOGEN
Tenaga endogen merupakan salahsatu tenaga pembentuk muka bumi (tenaga geomorfologis). Pengertian tenaga endogen adalah tenaga pembentuk muka bumi yang bekerja dari dalam kerak bumi. Tenaga endogen dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tenaga tektonik dan tenaga vulkanik.
1. Tenaga Tektonik
Tenaga atau kekuatan yang mendorong terjadinya pergerakan kerak bumi, pergerakan ini disebut diastropisme. Pergerakan ini disebabkan oleh lempeng tektonik (menjauh, mendekat dan berpapasan)
DIASTROPISME dapat berupa:
• Pelipatan
• Patahan
• Pelengkungan
• Rekahan
a. Berdasarkan kecepatan gerak dan luasan:
 EPIROGENESA
1) Epirogenesa Positif

Gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah mengalami kenaikan
2) Epirogenesa Negatif

Gerak naiknya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah mengalami penurunan

 Orogenesa
Gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertikal akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi sangat cepat dan meliputi wilayah yang sempit.

b. Berdasarkan Bentuknya
1) Lipatan
Terjadi akibat tanaga endogen yang mendatar dan bersifat liat ( plastis ) sehingga permukaan bumi mengalami pengerutan. Bagian yang terlipat diatas disebut punggung lipatan ( antiklinal ) dan yang terlipat ke bawah disebut lembah lipatan ( sinklinal ).
• Jenis-jenis lipatan
- Lipatan tegak ( symmetrical folds ), terjadi karena pengaruh tenaga horizontal sama atau tenaga radial sama dengan tenaga tangensial.
- Lipatan miring ( asymmetrical fold ), terjadi karena arah tenaga horizontal tidak sama
- Lipatan menutup ( recumbent folds ), terjadi karena tenaga tengensial saja yang bekerja.
- Lipatan rebah ( overtuned folds ), terjadi karena arah tenaga horizontal dari satu arah
2) Patahan
Terjadi karena tenada endogen yang relative cepat, baik secara vertical maupun horizontal. Ada beberapa jenis patahan yaitu :
• Tanah naik ( horst ) yaitu daratan yang terletak lebih tinggi dari daerah sekelilingnya. Horst terjadi akibat gerak tektogenesa horizontal memusat, yaitu tekanan dari dua arah tau lebih yang menimbulkan kerak bumi terdorong naik.
• Tanah turun ( graben atau slenk ) yaitu kenampakan daratan yang letaknya lebih rendah dari daerah di sekelilingnya. Graben terjadi karena tarikan dari dua arah yang mengakibatkan kerak bumi turun.
3) Sesar
Patahan yang diakibatkan oleh gerak horizontal yang tidak frontal dan hanya sebagian saja yang bergetar.
4) Retakan
Terjadi karena pengaruh gaya renggangan, sehingga batuan mengalami retak-retak tapi masih bersambung.
5) Pelengkungan
Gerak vertikal yang tidak merata pada suatu daerah, khususnya yang berbatuan sedimen akan menghasilkan perubahan struktur lapisan yang mulanya horisontal menjadi melengkung. Jika melengkung ke atas menjadi kubah (dome), jika ke bawah menjadi cekungan (basin).
2. Tenaga Vulkanik
Tenaga pembentuk muka bumi yang berhubungan dengan magma yang keluar mencapai permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pita sentral yang disebut terusan kepundan atau diatrema.
a) Intrusi magma
intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batu-batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibagi menjadi:

• Batolit: material intrusi yang terbentuk di dalam dapur magma
• Lakolit: material intrusi yang terbentuk diantara dua lapisan litosfer, berbentuk cembung
• Sills: material intrusi yang membeku diantara dua lapisan litosfer, pipih lebar
• Diatrema: material intrusi yang memotong lapisan litosfer

b) Ekstrusi Magma
peristiwa penyusupan magma hingga keluar Permukaan bumi dan membentuk gunung api. Aktivitas ini menimbulkan erupsi (letusan) , dapat dibagi menjadi 3 macam:
• Erupsi Linier
• Erupsi Sentral
• Erupsi Area


MATERIAL HASIL GUNUNGAPI
• Material padat (efflata)
• Material cair : lava, lahar panas, lahar dingin
• Material gas (ekhalasi) : solfatar/gas belerang H2S, fumarol/uap air H2O, mofet/gas asam arang

BENTUKLAHAN ASAL TENAGA ENDOGEN
• Gunung
• Pegunungan
• Dataran tinggi/plato
• Dataran rendah
• Bukit
• Dome/kubah

GEMPA
Sentakan yang terjadi pada lapisan litosfer bagian dalam. Hentakan tersebut lalu dirambatkan pada litosfer ke permukaan bumi. Alat pencatat gempa adalah Seismograf.
Berdasarkan faktor penyebab:
• Gempa Tektonik
jika terbentuk patahan-patahan baru atau terjadi pergeseran di sepanjang patahan akibat aktivitas di dalam kerak bumi.
• Gempa Vulkanik
terjadi karena letusan gunung berapi. Gempa vulkanik terjadi sebelum dan selama letusan gunung terjadi.
Berdasarkan letak terjadinya gempa:
• Gempa Episentrum yaitu gempa yang terjadi di tepi kerak / lempeng samudra maupun lempeng benua.
• Gempa Hiposentrum yaitu gempa yang terjadi pada kedalaman tertentu pada lempeng samudra maupun lempeng benua.
Gempa dangkal, yaitu gempa gempa yang kedalaman hipsentrum nya kurang dari 60 km
Gempa intermediet / menengah yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya antara 60 - 300 km
Gempa dalam yaitu yang kedalaman hiposentrumnya lebih dari 300 km
• Gempa Runtuhan, gempa yang terjadi karena runtuhan. Gempa ini terjadi di daerah yang terdapat banyak rongga-rongga di bawah tanah, karena tidak kuat menahan atap rongga maka terjadilah runtuhan
• Gempa Buatan, gempa yang terjadi akibat ulah manusia. Contoh dari gempa jenis ini adalah gempa yang diakibatkan peledakan bom.