- BeTha -

Kamis, 02 Februari 2012

litosfer dan pedosfer (bag.1)

Litosfer atau lapisan kerak bumi adalah lapisan terluar bumi yang padat dan terdiri dari batuan. Pengertian tersebut diambil dari kata lithos (batuan) dan sphera (lapisan). Lapisan ini memiliki 2 bagian, yaitu:
1. Lapisan SiAl
Lapisan ini juga sering disebut dengan kerak benua, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Merupakan kerak bumi yang tersusun atas unsur-unsur silisium dan alumunium (SiAl).
- Berat jenis kerak benua < berat jenis kerak samudra
- Tebal kerak benua > kerak samudra
- Batuan penyusun bersifat asam (granitis)
2. Lapisan SiMa
Lapisan ini disebut dengan kerak samudra. Yang memiliki ciri-ciri, di bawah ini:
- Merupakan kerak bumi yang tersusun atas unsur-unsur silium dan magnesium (SiMa)
- Berat jenus kerak samudra > berat jenis kerak benua
- Tebal kerak samudra < tebal kerak benua
- Batuan penyusun bersifat basa (basaltis)
Litosfer merupakan lapisan batuan kulit bumi mengikuti bentuk bumi yang elipsoid dengan ketebalan kurang lebih 1.200 Km. Tebal kulit bumi tidak merata hal ini dikarenakan kulit bumi di bagian benua/dataran lebih tebal dari pada di bawah samudera.
A. BATUAN PENYUSUN KERAK BUMI
1. Batuan Beku (Igneous Rock)
Batuan beku adalah batuan yang berasal dari magma yangmengalami
pembekuan. Berdasarkan tempat pembekuannya, batuan beku dapat
digolongkan menjadi tiga, yaitu:
a. Batuan beku dalam yaitu batuan yang membeku di dalam
dapur magma dengan proses yang sangat lambat sehi-
ngga tubuh batuan terdiri dari kristal-kristal penuh.
Contoh: batuan granit, batuan gabro, dan peridotit.
b. Batuan beku gang yaitu batuan yang membeku di antara celah-celah lapisan kulit bumi. Contoh: granit porfir.
c. Batuan beku luar yakni batuan yang membeku di luar
kulit bumi, terjadi ketika gunung api meletus mengeluar-
kan lelehan magma. Contoh: Batu apung
Sedangkan batuan beku berdasarkan genesis (asal mula), dibedakan menjadi:
a. Batuan Ekstrusi
batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung dipermukaan bumi
b. Batuan Intrusi
batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung dibawah permukaan bumi. Batuan beku intrusi dapat berbentuk: Concordant atau Discordant

2. Batuan Metamorf
Batuan metamorf adalah batuan beku, batuan sedimen atau batuan metamorf yang berubah bentuk dan sifatnya karena adanya peningkatan suhu dan tekanan di dalam kerak bumi (bermetamorfosis). Batuan metamorf dibagi menjadi 4, yaitu:
a. Metamorf kontak/termal
disebabkan oleh perubahan batuan karena pengaruh suhu tinggi. Misalnya marmer yang berasal dari batu kapur, antrasit yang berasal dari batu bara.
b. Metamorf Dinamo/Kinetis
disebabkan oleh tekanan tinggi dari beban berat di sekitarnya akibat tenaga endogen. Sehingga butir mineral menjadi pipih/mengkristal kembali. Misalnya : batu pasir dan pasir yang memadat.
c. Metamorf kataklasitik/dinamik/dislokasi
disebabkan oleh tekanan dan suhu yang sangat tinggi.
Terjadi kalau ada pelipatan dan pergeseran saat terjadi pembentukan pegunungan. Misalnya : batu asbak, schist, dan shale.
d. Metamorf pneumatolitis kontak
disebabkan oleh pengaruh gas-gas dari magma. Contoh: kuarsa yang terpengaruh gas borium menjadi turmalin (sejenis permata), kuarsa terpengaruh gas fluorium menjadi topas (permata berwarna kuning)

3. Batuan Sedimen (sedimentary rock)
Batuan Sedimen merupakan batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil rombakan batuan yang sudah ada yang mengalami pembatuan. Batuan sedimen dapat dibagi menjadi 2 berdasarkan asalnya:
a. Batuan sedimen klastik (hancuran batuan yang tertransport)
b. Batuan sedimen non klastik (hancuran batuan yang tidak tertransport)
Berdasarkan tenaga pengangkut, dibedakan menjadi:
a. Diendapkan oleh angin (udara) : batuan sedimen aeris/aeolis
b. Diendapkan oleh gletser : batuan sedimen glasial
c. Diendapkan oleh air : batuan sedimen aquatis
d. Diendapkan oleh laut : batuan sedimen marine
Berdasarkan cara pengendapan, yaitu:
a. Batuan sedimen mekanis (batu pasiran)
b. Batuan sedimen kimiawi (batu kapur)
c. Batuan sedimen organik (terumbu karang)
Berdasarkan tempat pengendapannya, adalah:
a. Batuan sedimen teristris (darat)
b. Batuan sedimen marine (laut)
c. Batuan sedimen limnis (danau)
d. Batuan sedimen fluvial (sungai)
e. Batuan sedimen glasial (es)
Contoh batuan sedimen: breksi, konglomerat, batu pasir, batu lempung, batu gamping, dll

B. SIKLUS BATUAN

Siklus batuan menggambarkan seluruh proses yang dengannya batuan dibentuk, dimodifikasi, ditransportasikan, mengalami dekomposisi, dan dibentuk kembali sebagai hasil dari proses internal dan eksternal Bumi. Siklus batuan ini berjalan secara kontinyu dan tidak pernah berakhir. Siklus ini adalah fenomena yang terjadi di kerak bumi (litosfer) yang berinteraksi dengan atmosfer, hidrosfer, dan biosfer dan digerakkan oleh energi panas internal Bumi dan energi panas yang datang dari Matahari.
Batuan berawal dari magma yang mengalami pembekuan baik melalui intrusi maupun ekstrusi. Kemudian magma yang membeku tersebut menjadi batuan beku akibat adanya kristalisasi. Oleh karena tenaga dari luar bumi, seperti erosi dan transportasi, mengakibatkan batuan beku yang rusak/hancur mengalami perombakan. Akumulasi material sedimentasi kemudian tersementasi yang menyatukan material-material sedimentasi sehingga berubah menjadi batuan sedimen. Rangkaian proses pembentukan batuan sedimen ini disebut dengan litifikasi. Setelah itu,karena adanya suhu yang tinggi,tekanan besar,dan waktu yang lama,maka batuan yang beku serta batuan sedimen tersebut berubah menjadi batuan Metamorf. Dan seterusnya hingga kembali pada magma.
C. TENAGA ENDOGEN
Tenaga endogen merupakan salahsatu tenaga pembentuk muka bumi (tenaga geomorfologis). Pengertian tenaga endogen adalah tenaga pembentuk muka bumi yang bekerja dari dalam kerak bumi. Tenaga endogen dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tenaga tektonik dan tenaga vulkanik.
1. Tenaga Tektonik
Tenaga atau kekuatan yang mendorong terjadinya pergerakan kerak bumi, pergerakan ini disebut diastropisme. Pergerakan ini disebabkan oleh lempeng tektonik (menjauh, mendekat dan berpapasan)
DIASTROPISME dapat berupa:
• Pelipatan
• Patahan
• Pelengkungan
• Rekahan
a. Berdasarkan kecepatan gerak dan luasan:
 EPIROGENESA
1) Epirogenesa Positif

Gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah mengalami kenaikan
2) Epirogenesa Negatif

Gerak naiknya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah mengalami penurunan

 Orogenesa
Gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertikal akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi sangat cepat dan meliputi wilayah yang sempit.

b. Berdasarkan Bentuknya
1) Lipatan
Terjadi akibat tanaga endogen yang mendatar dan bersifat liat ( plastis ) sehingga permukaan bumi mengalami pengerutan. Bagian yang terlipat diatas disebut punggung lipatan ( antiklinal ) dan yang terlipat ke bawah disebut lembah lipatan ( sinklinal ).
• Jenis-jenis lipatan
- Lipatan tegak ( symmetrical folds ), terjadi karena pengaruh tenaga horizontal sama atau tenaga radial sama dengan tenaga tangensial.
- Lipatan miring ( asymmetrical fold ), terjadi karena arah tenaga horizontal tidak sama
- Lipatan menutup ( recumbent folds ), terjadi karena tenaga tengensial saja yang bekerja.
- Lipatan rebah ( overtuned folds ), terjadi karena arah tenaga horizontal dari satu arah
2) Patahan
Terjadi karena tenada endogen yang relative cepat, baik secara vertical maupun horizontal. Ada beberapa jenis patahan yaitu :
• Tanah naik ( horst ) yaitu daratan yang terletak lebih tinggi dari daerah sekelilingnya. Horst terjadi akibat gerak tektogenesa horizontal memusat, yaitu tekanan dari dua arah tau lebih yang menimbulkan kerak bumi terdorong naik.
• Tanah turun ( graben atau slenk ) yaitu kenampakan daratan yang letaknya lebih rendah dari daerah di sekelilingnya. Graben terjadi karena tarikan dari dua arah yang mengakibatkan kerak bumi turun.
3) Sesar
Patahan yang diakibatkan oleh gerak horizontal yang tidak frontal dan hanya sebagian saja yang bergetar.
4) Retakan
Terjadi karena pengaruh gaya renggangan, sehingga batuan mengalami retak-retak tapi masih bersambung.
5) Pelengkungan
Gerak vertikal yang tidak merata pada suatu daerah, khususnya yang berbatuan sedimen akan menghasilkan perubahan struktur lapisan yang mulanya horisontal menjadi melengkung. Jika melengkung ke atas menjadi kubah (dome), jika ke bawah menjadi cekungan (basin).
2. Tenaga Vulkanik
Tenaga pembentuk muka bumi yang berhubungan dengan magma yang keluar mencapai permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pita sentral yang disebut terusan kepundan atau diatrema.
a) Intrusi magma
intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batu-batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibagi menjadi:

• Batolit: material intrusi yang terbentuk di dalam dapur magma
• Lakolit: material intrusi yang terbentuk diantara dua lapisan litosfer, berbentuk cembung
• Sills: material intrusi yang membeku diantara dua lapisan litosfer, pipih lebar
• Diatrema: material intrusi yang memotong lapisan litosfer

b) Ekstrusi Magma
peristiwa penyusupan magma hingga keluar Permukaan bumi dan membentuk gunung api. Aktivitas ini menimbulkan erupsi (letusan) , dapat dibagi menjadi 3 macam:
• Erupsi Linier
• Erupsi Sentral
• Erupsi Area


MATERIAL HASIL GUNUNGAPI
• Material padat (efflata)
• Material cair : lava, lahar panas, lahar dingin
• Material gas (ekhalasi) : solfatar/gas belerang H2S, fumarol/uap air H2O, mofet/gas asam arang

BENTUKLAHAN ASAL TENAGA ENDOGEN
• Gunung
• Pegunungan
• Dataran tinggi/plato
• Dataran rendah
• Bukit
• Dome/kubah

GEMPA
Sentakan yang terjadi pada lapisan litosfer bagian dalam. Hentakan tersebut lalu dirambatkan pada litosfer ke permukaan bumi. Alat pencatat gempa adalah Seismograf.
Berdasarkan faktor penyebab:
• Gempa Tektonik
jika terbentuk patahan-patahan baru atau terjadi pergeseran di sepanjang patahan akibat aktivitas di dalam kerak bumi.
• Gempa Vulkanik
terjadi karena letusan gunung berapi. Gempa vulkanik terjadi sebelum dan selama letusan gunung terjadi.
Berdasarkan letak terjadinya gempa:
• Gempa Episentrum yaitu gempa yang terjadi di tepi kerak / lempeng samudra maupun lempeng benua.
• Gempa Hiposentrum yaitu gempa yang terjadi pada kedalaman tertentu pada lempeng samudra maupun lempeng benua.
Gempa dangkal, yaitu gempa gempa yang kedalaman hipsentrum nya kurang dari 60 km
Gempa intermediet / menengah yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya antara 60 - 300 km
Gempa dalam yaitu yang kedalaman hiposentrumnya lebih dari 300 km
• Gempa Runtuhan, gempa yang terjadi karena runtuhan. Gempa ini terjadi di daerah yang terdapat banyak rongga-rongga di bawah tanah, karena tidak kuat menahan atap rongga maka terjadilah runtuhan
• Gempa Buatan, gempa yang terjadi akibat ulah manusia. Contoh dari gempa jenis ini adalah gempa yang diakibatkan peledakan bom.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar