aku terhenyak baca cerita yang satu ini, judulnya Anggur Cinta
ini hasil dari nyalin di fb tapi coba baca deh...
"Kiranya ia mencium aku dengan kecupan! Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur" Kidung 1:2
Bukankah cinta itu sesuatu yang menakjubkan? Coba pikirkan tentang
cinta pertama Anda; debaran dan kegembiraan yang Anda rasakan ketika ada
seseorang yang mencintai Anda! Ketika saudara perempuan Anda selalu
mengingatkan Anda betapa menyebalkannya Anda, dan kaus kaki Anda adalah
kaus kaki yang paling bau di seluruh dunia, ada wanita lain yang harum
dan secantik bunga yang mengatakan Anda sungguh manis!
Lalu
Anda menikahi sang bunga, dan menikmati keharumannya selama
bertahun-tahun, sampai satu hari, Anda terbangun dan menyadari keharuman
itu telah hilang. Anda melihat si pengantin muda Anda, dan waktu telah
meninggalkan jejak di dirinya. Anda melihat cermin, dan bayangan Anda
sendiri tidak Anda kenali. Kemanakah cinta telah pergi?
Dalam
kebanyakan kasus, cinta itu masih tetap ada disana, tetapi telah melalui
beberapa perubahan positif dan negatif. Cinta telah berubah ke arah
lebih baik melalui pendalaman akan pengertian yang baru dan lebih
berkembang mengenai apa cinta itu. Cinta bukan mengenai hubungan
seksual, makan malam romantis dan berdansa di malam hari, tetapi
mengenai hubungan dan cinta kasih. Pasangan Anda tidak hanya mengedipkan
matanya kepada Anda, tetapi sekarang Anda sekarang yang mengedipkan
mata yang pedih ketika ia membantu Anda memasang contact lens. Ketika
suami Anda dulunya memandang Anda dengan mesra dari seberang meja makan
dan dengan lembut menyuapi Anda dengan jarinya, sekarang ia menyuapi
Anda makan pagi, siang dan malam selama 6 minggu karena tangan Anda
patah akibat cucu Anda tiba-tiba melompat menimpa Anda! Anda melihat
rambut istri Anda dan berpikir kemanakah rambutnya yang dulu hitam
legam, dan sekarang hanya ada beberapa bayangan abu-abu.. Anda memegang
sendiri kepala Anda hanya untuk merasakan licinnya kepala Anda sekarang.
Yah, waktu telah berubah banyak bagi Anda berdua, dan ketika Anda
memikirkan kenyataan ini, sudut bibir Anda bergerak naik dan Anda senang
Anda tidak sendirian dalam melewati transformasi alamiah ini. Anda
berpaling kepada pasangan Anda dan tersenyum tanpa alasan yang jelas,
dan ia kembali berpikir Anda sedang pada "masa senioritas" yang lain!
Dan untuk yang negatif, perubahan negatif itu tidak PERLU terjadi,
tetapi sedihnya, dalam pernikahan, hal itu sering terjadi karena kita
sering saling meremehkan. Kita berpikir hal yang tersulit adalah bagian
memasukan cincin ke dalam pasangan kita dan sekarang, kita dapat
duduk-duduk santai dan menikmati masa indah selamanya. Dan ketika masa
indah itu tidak datang, kita mulai marah, merasa frustrasi dan
menyalahkan, "Ia tidak bersikap sama kepada saya seperti dulu!" ujar
Anda.
Bagaimana dengan Anda? Bagaimana sikap ANDA terhadap
pasangan Anda? Apakah Anda berkata-kata dengan kata-kata pedas dan
mengharapkan respon semanis madu? Bagaimana dengan tindakan Anda
sendiri? Apakah Anda mengacuhkan kebutuhan pasangan Anda sementara Anda
menginginkan ia memenuhi kebutuhan Anda?
Sebagaimana ayat itu
membandingkan cinta dengan anggur, pernikahan seperti layaknya kebun
anggur harus dirawat, disiram dan dipupuk jika Anda menginginkan buah
anggur yang manis dan lezat untuk dibuat anggur. Jika tidak, kebun
anggur itu akan mulai mati dan mengering, dan air yang keluar dari buah
anggur itu terasa asam.
Cinta dalam pernikahan LEBIH nikmat
dibandingkan dengan anggur, karena seperti rasa anggur yang semakin enak
seiring dengan berlalunya waktu, cinta kasih yang terpelihara memiliki
kemampuan untuk menumbuhkan karakter dan intensitas. Minuman terenak!!
Hal yang sama juga berlaku dalam hubungan kita dengan Tuhan.
Mengacuhkan hubungan kita akan menyebabkan kepahitan jiwa dan kehancuran
terhadap keselamatan yang telah kita peroleh.
Melanie Schurr
kalau menurut aku, ya bener banget. cinta itu bakalan jadi nikmat kalau memang ngerti gimana cara merawat dan menerima perawatan. bakal jadi hasil yang istimewa kalau ngerti gimana rela berkorban dan mensyukuri pengorbanan. walaupun kadang nangis sampai LEBAY, tapi memang cinta itu nggak bisa dikira seperti matematika yang 2+2 = 4. karena cinta itu menuntut situasi kondisi dan tentu saja pengertian. aku juga bukan juragan cinta yang baik, yang pengertian 100% dengan pacarku. kadang murung, ngambek, manja setengah mati dan melakukan hal bodoh lain. tapi setidaknya, jangan ada yang menyakiti dan tersakiti. jangan ada yang terpaksa dan memaksa. jangan ada yang diam dan teriak. jangan ada yang memanfaatkan dan dimanfaatkan. cinta juga sebaiknya jangan hanya aku dan kamu, tapi kita :) Tuhan tahu itu, tapi menunggu. . .